Dalam rekayasa modern, istilah laser scanning digunakan dengan dua makna terkait, tetapi terpisah. Yang pertama, yang lebih umum, artinya adalah defleksi dikendalikan dari sinar laser, terlihat atau tidak terlihat. discan sinar laser yang digunakan dalam mesin stereolithography, di prototyping cepat, dalam mesin untuk pengolahan bahan, dalam mesin laser engraving, dalam sistem laser ophtalmological untuk pengobatan presbiopia, dalam mikroskop confocal, pada printer laser, dalam pertunjukan laser, Laser di TV, di LIDAR, dan barcode scanner.
Yang kedua, lebih spesifik, artinya adalah kemudi dikendalikan
sinar laser diikuti dengan pengukuran jarak di setiap arah menunjuk. Metode
ini, sering disebut objek scanning 3D atau 3D laser scanning, digunakan untuk
cepat menangkap bentuk benda, bangunan dan lanskap.
Data yang terkumpul berupa point cloud itu, biasanya tidak serta-merta langsung digunakan. Oleh aplikasi pendukung, data ini kebanyakan di-convert menjadi model polygonal 3D. Proses converting ini disebut reconstruction. Pada proses ini, termasuk mengumpulkan data masing-masing titik dan menghubungkannya menjadi sebuah permukaan.
Scanner 3D mirip dengan kamera, dengan sudut pandang conus (kerucut tiga dimensi). Ia juga mengumpulkan data dari permukaan objek yang terdapat di depannya. Perbedaannya, jika kamera mengumpulkan informasi permukaan seperti warna dan intensitas cahaya. Sedangkan, scanner 3D mengumpulkan informasi jarak dari depan scanner sampai ke permukaan objek yang diamati. Jika menggunakan sistem koordinat tiga dimensi secara spherical, maka akan didapatkan variabel sudut, dan jarak relatif permukaan objek dari scanner 3D.
Berbeda dengan scanner 2D yang hanya membutuhkan satu kali proses pemindaian, kebanyakan scanner 3D membutuhkan proses scanning berulang-ulang bahkan hingga ratusan, dengan sudut dan sisi yang berbeda dari objek, agar mendapatkan informasi yang lengkap untuk disusun sesuai dengan sistem referensi yang digunakan. Setelah proses yang sering disebut alignment atau registration tersebut, kemudian informasi data tersebut dikumpulkan hingga dapat disusun menjadi sebuah data model yang utuh. Dan keseluruhan proses ini adalah yang disebut sebagai 3D scanning pipeline. (rangkuman dari berbagai sumber)
Open Pit Design with Arcscene |
a. Kedudukan lubang bukaan terhadap peta topography yang ada
b. Gambaran lubang-lubang tambang (peta tambang)
c. Kemajuan arah penggalian serta besar tonase penggalian didalam stope.
Disposal Design with Arcscene |
Ø Survey dalam ilmu ukur tanah adalah sebuah teknik pengambilan data
yang dapat memberikan nilai panjang, tinggi dan arah relatif dari suatu objek
ke objek lainnya. Definisi arti kata surveying mengacu pada pengumpulan data yang berhubungan dengan perekaman
bentuk permukaan bumi dan umumnya direpresentasikan sebagai peta, dalam bentuk
bidang datar atau model digital. Sedangkan arti
kata pengukuran memberikan arti pada
peralatan dan metode yang berhubungan dengan pelaksanaan surveying seperti yang
didefinisikan sebelumnya. Jadi, surveying adalah yang berhubungan
dengan segala sesuatu dari bidang tanah hingga penentuan ukuran dan bentuk
bumi, sedangkan pengukuran adalah yang
berhubungan dengan penggunaan peralatan dari pita ukur hingga pengukuran jarak
elektro magnetik atau dengan teknik-teknik satelit.
Disposal Design with LDD |
Download laporan lengkap IUT disini
Desain Ventilasi Tambang Bawah Tanah |
a. Sistem
yang dikembangkan untuk dipergunakan pada komputer/PC (minimal Pentium 233 Mhz)
pengoprasiannya mudah
b. Pembuatan
perubahan datadapat dilakukan sembari melihat gambar jaringan ventilasi udara
yang ditampilkan pada monitor. Program secara konstan melakukan pengecekkan
sehinga kesalahan pengisisan dapat dicegah.
c. Titik
maksimum dari jaringan ventilasi udara yang dapat dilakukan analisa adalah
1.000 titik, jumlah lorong maksimum 2.000 buah lorong.
d. Lama
waktu perhitungan untuk jaringan ventilasi udara yang memiliki sekitar 1000
titik dan 200 buah lorong, pada umumnya membutuhkan waktu kurag dari 2 menit.
e. Selain
dari tahanan udara, sistem ini dapat mempertimbangkan tekanan ventilasi udara
alami grafik karekteristik fan,
lorong dengan volume udara tetap, dan seperti halnya pintu angin, dapat juga
dipertimbangkan tahanan udara yang berbeda berdasarkan arah dari ventilasi
udara. Dapat melakukan analisa jaringan ventilasi udara pada saat terjadi
kebakaran.
f. Dapat
menampilkan gambar distribusi volume udara, tekanan udara melalui monitor, plotter atau printer.
g. Pada
saat melakukan analisa kebakaran, dapat ditampilkan gas kebakaran, suhu,
konsentrasi.Juga dapat ditampilkan pergerakan kebakaran sesuai pergerakan waktu.
h. Memiliki
fungsi sebagai data base, sehinga
memungkinkan untuk melakukan pengecekan data, perbandingan hasil, dan pencarian
data. Selain itu, dapat melakukan perhitungan tahanan ventilasi udara dengan
berdasarkan jenis data, panjang lorong, luas lorong,dan koefisien gesek.
Untuk Software + Data Latihan + Tutorial download
Sertakan email, untuk password